Pengurapan ini merupakan semacam kelimpahan dari Roh Kudus yang kita terima dari Kristus. Kelimpahan itu diberikan kepada jiwa. Dalam arti yang sesungguh-sesungguhnya kita bisa mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah semerbak Kristus, keharuman Kristus. Dengan demikian, para rasul yang menerima Roh Kudus juga menjadi kenisah Roh Kudus dan semerbak Kristus. Dalam tradisi Gereja terdapat istilah keharuman dari kekudusan. Zaman dahulu jika dibacakan riwayat orang-orang tertentu, sering dikatakan orang ini meninggal dalam keharuman kekudusan. Di dalam perkembangan Gereja selanjutnya, urapan-urapan Roh Kudus kemudian dipakai dalam sakramen-sakramen, sebab melalui sakramen orang menerima suatu pengurapan.