Jadi sudah di dunia ini kita memiliki hidup yang kekal itu, yaitu dalam melaksanakan kehendak Allah Bapa kita, melalui pelbagai macam liku-liku, yang kadang-kadang Tuhan biarkan hal-hal itu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Mungkin pada saat mengalaminya kita menjerit dan mengaduh, mengapa ini terjadi Tuhan? Tuhan seringkali membisu, seolah-olah Ia tidur. Bila tiba saatnya kita berhenti meneriakkan kata mengapa maka pada saat itulah kita menjadi tenang. Ketika itulah Tuhan memberikan jawab-Nya yang membuat kita mengerti rencana Allah terhadap kita, sambil berkata dalam hati kita, “Terjadilah padaku Tuhan menurut kehendak-Mu.” Pada saat itu kita melihat bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. (Bdk. Rm. 8: 28)
Jadi sudah di dunia ini kita memiliki hidup yang kekal itu, yaitu dalam melaksanakan kehendak Allah Bapa kita, melalui pelbagai macam liku-liku, yang kadang-kadang Tuhan biarkan hal-hal itu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Mungkin pada saat mengalaminya kita menjerit dan mengaduh, mengapa ini terjadi Tuhan? Tuhan seringkali membisu, seolah-olah Ia tidur. Bila tiba saatnya kita berhenti meneriakkan kata mengapa maka pada saat itulah kita menjadi tenang. Ketika itulah Tuhan memberikan jawab-Nya yang membuat kita mengerti rencana Allah terhadap kita, sambil berkata dalam hati kita, “Terjadilah padaku Tuhan menurut kehendak-Mu.” Pada saat itu kita melihat bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. (Bdk. Rm. 8: 28)
正在翻译中..