Mujizat bisa menjadi negatif, bila kita mencarinya atau bahkan memintanya sebagai syarat untuk percaya. Seperti kaum Farisi dan ahli Taurat, mereka mau percaya kalau Yesus mau memberikan tanda. Walaupun diberikan tanda, mereka toh tetap tidak percaya. Jadi mujizat itu tidak dengan sendirinya atau secara otomatis membawa orang kepada sikap yang positif. Di dalam hidup kita dewasa ini, ada orang yang melihat mujizat dengan cara dua arah tadi. Ada orang yang ingin melihat mujizat dengan segala usahnya, baru percaya kepada Tuhan. Mereka itu mencari hal-hal yang luar biasa yang sensasional, seolah-olah hanya mau melihat begitu saja, dan setelah melihat mujizat hidup mereka tidak lebih baik dari pada sebelumnya. Karena mereka hanya melihat begitu saja dan tidak membawa kepada pertobatan.
Mujizat bisa menjadi negatif, bila kita mencarinya atau bahkan memintanya sebagai syarat untuk percaya. Seperti kaum Farisi dan ahli Taurat, mereka mau percaya kalau Yesus mau memberikan tanda. Walaupun diberikan tanda, mereka toh tetap tidak percaya. Jadi mujizat itu tidak dengan sendirinya atau secara otomatis membawa orang kepada sikap yang positif. Di dalam hidup kita dewasa ini, ada orang yang melihat mujizat dengan cara dua arah tadi. Ada orang yang ingin melihat mujizat dengan segala usahnya, baru percaya kepada Tuhan. Mereka itu mencari hal-hal yang luar biasa yang sensasional, seolah-olah hanya mau melihat begitu saja, dan setelah melihat mujizat hidup mereka tidak lebih baik dari pada sebelumnya. Karena mereka hanya melihat begitu saja dan tidak membawa kepada pertobatan.
正在翻译中..