Begitu juga Allah meninggikan seorang St. Theresia dari Lisieux, itupun bukan hanya untuk keluarga Karmel saja, tetapi Tuhan memberikan kepadanya untuk seluruh dunia dan menjadi milik Gereja secara umum. Kekudusan St. Theresia Lisieux bersifat universal. Bahkan, yang mengusulkan Theresia menjadi pelindung Misi bukan para Karmelit tetapi dari kelompok OMI. Dan yang menarik juga, bahwa yang mengusulkan St. Theresia Lisieux menjadi pujangga Gereja bukan seorang Karmelit, tetapi seorang Jesuit. Maksud semuanya itu, bahwa setiap rahmat yang diberikan Allah kepada orang Kristiani selalu mempunyai dimensi eklesia, dan bila itu tidak berdimensi eklesia itu tidak sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu mereka yang diberi banyak harus bersyukur dan melayani Gereja dengan lebih lagi.
Begitu juga Allah meninggikan seorang St. Theresia dari Lisieux, itupun bukan hanya untuk keluarga Karmel saja, tetapi Tuhan memberikan kepadanya untuk seluruh dunia dan menjadi milik Gereja secara umum. Kekudusan St. Theresia Lisieux bersifat universal. Bahkan, yang mengusulkan Theresia menjadi pelindung Misi bukan para Karmelit tetapi dari kelompok OMI. Dan yang menarik juga, bahwa yang mengusulkan St. Theresia Lisieux menjadi pujangga Gereja bukan seorang Karmelit, tetapi seorang Jesuit. Maksud semuanya itu, bahwa setiap rahmat yang diberikan Allah kepada orang Kristiani selalu mempunyai dimensi eklesia, dan bila itu tidak berdimensi eklesia itu tidak sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu mereka yang diberi banyak harus bersyukur dan melayani Gereja dengan lebih lagi.
正在翻译中..